Langsung ke konten utama

DUNIA ADALAH LEDAKAN HURUF

Dunia adalah ledakan huruf
Huruf yang terbentuk menjadi kata
Kata yang tersusun dalam kalimat
Kalimat yang bermetamorfosa menjadi paragraf
Paragraf berbait-bait yang menjadi sajak berbirama
Menjadi ledakan pengetahuan
Menjadi dunianya sendiri dalam sunyi

Huruf timbul tenggelam di dalam pelupuk mata
Menyulut api pada kornea
Menghantarkan sinar keajaiban huruf-huruf
Membentuk impuls ke tiap simpul saraf
Mengaktifkan berjuta neuron
Dalam antusiasme ilmu
Dalam gelapnya kebodohan
Seperti sebuah ledakan dan sihir

Dunia adalah ledakan huruf yang timbul tenggelam di pelupuk mata
Huruf adalah stimulator ledakan pengetahuan
Pengetahuan adalah sihir yang menyingkapkan kebodohan
Kebodohan adalah tabir kemiskinan
Kemiskinan adalah takdir kebodohan
Kebodohan adalah rasa memiliki pengetahuan
Pengetahuan adalah kumpulan huruf
Dan kini huruf (masih) timbul tenggelam di pelupuk mataku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATILAH RASA

Istirahlah dalam kesunyian hai jiwaku Engkau dalam ikatan benang-benang takdir Sekali lagi bercakap di dalam hatiku Aku mabuk dalam mimpi-mimpimu Lupa akan segala rasa sakit dan pahit Sekali lagi membangkitkan amuk api Istirahlah dalam kesunyian hai jiwaku Engkau dalam ikatan benang-benang takdir Takkan terlepas terhempas selamanya Matikan rasa jiwaku Lepaskan aku dari apimu Matilah engkau!

Catatan Seorang Mahasiswa Farmasi

Masa PPK: Perlahan aku menjejaki kampus pagi ini Mencari-cari ruang PPK fakultas farmasi Aku menarik nafas dalam-dalam Aku sadar kini aku seorang mahasiswa Ya! Aku bukan lagi siswa biasa! Berlalu sudah masa abu-abu putih Tapi aku tak boleh berhenti belajar berlatih Demi cita-cita Demi memanusiakan manusiaku Mereka bilang aku seorang pelarian Dari rangkulan dokter ke pelukan apoteker Biar mereka mengejek mencaci Dan berlalu bersama kekecewaan pergi Aku mengukir kata ini di dadaku: FARMASI Ya! Aku memilihmu! Aku tak akan lari Selama Si DO tak menghampiri Masa kuliah: Kau tahu? Aku berusaha tidak terkejut dan takut Saat membaca ISO, HPE, Farmakope, Martindale Saat memegang kodok, kelinci, tikus, dan cindil Aku berusaha menepis rasa sulit Saat menghafal nama-nama parasit Saat mengerjakan laporan likuid dan solid Kau tahu? Aku berusaha tidak KO Sebelum aku benar-benar mengerti KO Aku selalu berusaha menghilangkan rasa stress Tanpa aku harus mengkonsumsi SS Kau tahu? Aku berusa

Ayah Bukan Malaikat

Aku melihat bayangannya yang sudah separuh menghilang tenggelam dalam pekat. Ingin aku menahannya namun aku tidak kuasa. Dia telah menjauh. Ujung mantel panjangnya yang hitam berkibar diterpa angin. Mengibas-ibas pikiranku tanpa arah. Namun dia tak peduli dan terus melangkah hingga akhirnya ia benar-benar ditelan oleh malam. “Menemui orang itu lagi?” Sebaris pertanyaan itu menyambut aku yang baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu. Aku memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu dan langsung duduk di atas kursi sofa. Kuletakkan tas ransel besar yang membebani pundakku sedari tadi. Dengan segera terdengar derap langkah yang menghampiriku. “Kenapa kamu selalu tidak pernah menjawab pertanyaan Ibu?” Aku memalingkan muka, berusaha tidak memandang wajah wanita yang matanya melotot ini. Sudah selayaknya aku tidak ikut terbawa emosi negatif dari wanita ini. Semenit kemudian wanita ini telah menyerah untuk mendesak aku menjawab pertanyaannya. Tampaknya ia menyadari kesalahan besar yang d