Ayah berkata aku tidak
boleh menangis
Aku harus kuat dan
tegar seperti pohon trembesi
Tinggi kuat kokoh
mengayomi
Tak gentar akan
terpaan angin sapuan badai
Berakar mendalam di
dalam hati
Bertahan membendung air
mata yang tumpah
Ayah berkata aku tidak
boleh menangis
Sebab ia adalah
lingkaran setan
Ia terus memanggil
kawan-kawannya
Tanpa bisa aku merasa
puas
Ayah berkata aku tidak
boleh menangis
Sebab ia tidak membawa
solusi
Pun kedewasaan tidak
ada dalamnya
Serta kesia-siaanlah
yang dituainya
Tapi kini apa yang
harus kulakukan ayah
Air mataku tak mau
berhenti mengalir
Ia memberontak untuk
ditumpahkan
Berlari
berkejar-kejaran
Berlomba-lomba
menghancurkan aku
Hatiku yang dangkal
tak mampu membendungnya
Akar logikaku meronta
Cabang-cabang
perasaanku meraung-raung
Aku galau dan goyah ayah
Badai menerpa di tiap
tepianku
Kepada siapa aku harus
berpegang?
Aku hanya bisa tersungkur
pasrah
Tertunduk lemah
Berdoa agar peperangan
ini berakhir segera
Berharap kedamaian
menampakkan wajahnya
Ah, ayah
Andai tak kutabur
benih riak ombak
Tak kutanam dia
dalam-dalam
Tak kan kumenuai
prahara
Aku menyesal ayah
Tak kan kuulangi
Aku mencoba kembali tegak
berdiri
Tetapi kenapa air
mataku tetap tak mau berhenti?
----------------------------------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar